Rabu, 04 November 2009

Apa itu Slackware Linux?
Slackware Linux adalah sebuah distribusi GNU/Linux, yang dikelola dan dikembangkan oleh Patrick Volkerding. Sebuah distribusi adalah koleksi yang koheren dari perangkat lunak yang menyediakan sistem GNU/Linux yang dapat digunakan. Volkerding mulai menggunakan GNU/Linux karena memerlukan sebuah interpreter LISP untuk sebuah proyek. Pada masa itu, distribusi GNU/Linux yang dominan adalah Softlanding System Linux (SLS Linux). Slackware Linux dimulai sebagai koleksi pribadi dari hasil perbaikan (patch) yang dilakukan oleh Volkerding untuk SLS Linux. Versi Slackware Linux pertama yang tersedia untuk publik adalah rilis 1.0, yang dirilis pada 16 Juli 1993.
Berbeda dengan kebanyakan distribusi GNU/Linux lainnya, Slackware Linux mengacu pada prinsip KISS (Keep It Simple Stupid). Hal ini berarti Slackware Linux tidak memiliki perangkat grafis yang kompleks untuk mengkonfigurasi sistem. Sebagai hasilnya, kurva pembelajaran dari Slackware Linux bisa jadi cukup tinggi untuk pengguna GNU/Linux yang belum berpengalaman, tetapi mampu menyediakan transparansi dan fleksibilitas yang lebih. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang GNU/Linux dengan distribusi seperti Slackware Linux.
93.
Paket-paket pada Slackware Linux dikompilasi dengan modifikasi sesedikit mungkin. Hal ini berarti Anda bisa menggunakan sebagian besar dokumentasi GNU/Linux pada umumnya.

Pada tahap ini, konfigurasi dari aturan keamanan dan racoon sudah selesai, dan Anda bisa mulai menguji konfigurasi. Merupakan ide yang bagus untuk menjalankan racoon dengan parameter -F. Hal ini akan menjalankan racoon didepan layar (foreground), membuatnya lebih mudah untuk menangkap pesan kesalahan. Untuk menjalankannya:
# setkey -f /etc/setkey.conf
# racoon -F

Sekarang karena Anda telah menambahkan aturan keamanan pada basis data, dan menjalankan racoon, Anda bisa menguji konfigurasi IPsec Anda. Sebagai contoh, Anda bisa melakukan ping ke host lain sebagai permulaan. Pertama kali Anda melakukan ping, Anda akan menemui kegagalan:
$ ping 192.168.1.169
connect: Resource temporarily unavailable

Alasannya adalah karena asosiasi keamanan harus dibentuk. Tetapi paket ICMP akan memicu pertukaran kunci. Ping akan memicu pertukaran kunci. Anda bisa melihat apakah pertukaran berhasil atau tidak dengan melihat pada pesan log racoon pada /var/log/messages, atau hasil keluaran dari terminal jika Anda menjalankan racoon pada foreground. Pertukaran kunci yang sukses akan tampak seperti berikut:
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: INFO: IPsec-SA request for 192.168.1.169 queued due to no phase1 found.
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: INFO: initiate new phase 1 negotiation: 192.168.1.1[500]<=>192.168.1.169[500]
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: INFO: begin Aggressive mode.
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: INFO: received Vendor ID: DPD
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: NOTIFY: couldn't find the proper pskey, try to get one by the peer's address.
Apr 4 17:14:58 terrapin racoon: INFO: ISAKMP-SA established 192.168.1.1[500]-192.168.1.169[500] spi:58c4669f762abf10:60593eb9e3dd7406
Apr 4 17:14:59 terrapin racoon: INFO: initiate new phase 2 negotiation: 192.168.1.1[0]<=>192.168.1.169[0]
Apr 4 17:14:59 terrapin racoon: INFO: IPsec-SA established: ESP/Transport 192.168.1.169->host1ip; spi=232781799(0xddff7e7)
Apr 4 17:14:59 terrapin racoon: INFO: IPsec-SA established: ESP/Transport 192.168.1.1->192.168.1.169 spi=93933800(0x59950e8)




Setelah pertukaran kunci, Anda bisa memastikan bahwa IPsec sudah dikonfigurasi dengan benar dengan menganalisa paket yang masuk dan keluar dengan tcpdump. tcpdump tersedia pada set disk n. Misalkan koneksi keluar ke host lain melalui antarmuka eth0, Anda bisa menganalisa paket yang melalui antarmuka eth0 dengan tcpdump -i eth0. Jika paket keluar dienkripsi dengan ESP, Anda bisa melihatnya pada hasil keluaran tcpdump. Sebagai contoh:
# tcpdump -i eth0
tcpdump: verbose output suppressed, use -v or -vv for full protocol decode
listening on eth0, link-type EN10MB (Ethernet), capture size 96 bytes
17:27:50.241067 IP terrapin.taickim.net > 192.168.1.169: ESP(spi=0x059950e8,seq=0x9)
17:27:50.241221 IP 192.168.1.169 > terrapin.taickim.net: ESP(spi=0x0ddff7e7,seq=0x9)

Virtual hosts

Default documentroot untuk Apache di Slackware Linux adalah /var/www/htdocs. Tanpa menggunakan virtual hosts setiap klien yang terhubung ke server Apache akan menerima situs web dalam direktori ini. Jadi, jika kita mempunyai dua nama host yang menunjuk ke server “www.example.org” dan “forum.example.org”, keduanya akan menampilkan situs web yang sama. Anda dapat membuat situs terpisah untuk nama host yang berbeda dengan menggunakan virtual hosts.
Dalam contoh ini kita akan melihat bagaimana membuat dua virtual host, satu untuk “www.example.org”, dengan documentroot /var/www/htdocs-www, dan “forum.example.org”, dengan documentroot /var/www/htdocs-forum. Petama-tama kita harus menentukan Apache harus mendengarkan (listen) di alamat IP mana. Di suatu bagian di berkas konfigurasi /etc/apache/httpd.conf Anda akan menemukan baris:
#NameVirtualHost *:80



Baris ini harus dihilangkan tanda komentarnya untuk bisa menggunakan name-based virtual hosts. Hapus komentar karakter (#) dan ganti parameternya ke “BindAddress IP:port”, atau “BindAddress *:port” jika Anda ingin mem-bind Apache ke semua alamat IP yang dipunyai host. Seandainya kita ingin menyediakan virtual host untuk alamat IP 192.168.1.201 port 80 (default port dari Apache), kita harus mengganti barisnya menjadi:
NameVirtualHost 192.168.1.201:80
Disuatu bagian dibawah baris NameVirtualHost Anda dapat menemukan contoh virtual host yang ditandai komentar karakter (#) :
#
# ServerAdmin webmaster@dummy-host.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host.example.com
# ServerName dummy-host.example.com
# ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
# CustomLog logs/dummy-host.example.com-access_log common
#

Anda dapat menggunakan contoh ini sebagai pedoman. Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan semua nilai default, dan kita ingin menulis log-log dari kedua virtual host ke default log Apache, kita dapat menambahkan baris ini:

DocumentRoot /var/www/htdocs-www
ServerName www.example.org



DocumentRoot /var/www/htdocs-forum
ServerName forum.example.org

Posted by octavianopratama on June 23, 2009
Kalian berfikir,pasti ingin dapat mempunyai domain seperti www.tavgreen.com atau www.octaviano.com dengan gratis dan tidak menyewa domain gratis lagi di penyedia layanan domain gratis seperti di “co.cc” ataupun di “blogspot.com”. Kalian pun pasti penasaran dan ingin mengetahui cara pembuatan domain sendiri, kalian dapat bebas sesuka hati kalian untuk dapat mempunyai domain sendiri dalam jaringan Intranet maupun Internet(jika terdapat IP public).dengan bantuan layanan web server “apache” kita dapat sesuka hati kita untuk mengelola domain dan mempunyai web beberapa pun asalkan space hardisk milik kita masih mencukupi. gw bakal ngasi tutorial cara membuat web server di mesin slackware milik kita. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat web server:
• Pertama-tama ubahlah atribut file apache di mesin slackware. Agar setiap kali boot, apache langsung aktif.
• Apache baru akan aktif jika Anda merebot komputer Anda. Jadi instruksi diatas akan mengaktifkan apache setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis.Tidak perlu reboot

• Jalankan apache dengan perintah

Berikut ini adalah syntax dalam apache:
/usr/sbin/apachectl -k start untuk men-start apache
/usr/sbin/apachectl -k restart untuk merestart apache
/usr/sbin/apachectl -k stop instruksi untuk men-stop apache
/usr/sbin/apachectl configtest Tes dulu konfigurasi baru
• Ketikan syntax : “lynx localhost” untuk menguji apakah localhost sudah benar & jalan. Apabila terdapat bacaan seperti dibawah ini, maka koneksi apache sudah jalan, tinggal konfigurasi web server nya

• Bukalah file utama dari apache, dengan cara “vi /etc/httpd/httpd.conf” editlah beberapa file berikut ini:

• Keterangan dari gambar diatas:
-serverAdmin ganti dengan e-mail admin anda,misalnya ketikan tavbud@runxbex.com
-Server name adalah nama dari server anda, yang telah dibuat di dns,misalnya www.runxbex.com
-Document root adalah tempat anda menyimpan file-file server anda, ganti keterangan-nya dengan tempat menyimpan web anda misalnya anda menyimpan web anda di “/var/www/public_html”
• Gantilah keterangan pada directory anda,seperti dibawah ini:
< Directory “/var/www/public_html” >
Options Indexes FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
< /Directory >
• Pada directory Index, tambahkan index.php dan index.htm agar apache dapat membaca file yang ber ekstensi php

Agar halaman .php dapat jalan, Cari baris #Include
/etc/httpd/mod_php.conf (di bagian bawah ).
Hilangkan tanda # baris diatas.
Anda dapat mengecek hasil ‘oprekan’ httpd.conf (apa syntaks sudah benar, atau Anda
melakukan kesalahan konfigurasi pada httpd.conf) dengan mengetikan instruksi :
#/usr/sbin/apachectl configtest.
Jika Oke, maka Apache akan memberikan komentar : Syntax OK
Keluar dari file “/etc/httpd/httpd.conf” kemudian restart lah apache, namun akan keluar syntax yang salah dari apache, karena folder public_html tidak ada.
• Buatlah directory public_html yang berada di “/var/www” setelah itu buatlah file index.html yang berada di folder public_html

• Editlah file public_html anda,file itu adalah root dari website anda.
• setelah anda selesai meng-edit file index.html, selanjutnya adalah restart apache kemudian masuk ke browser dan ketikan url web anda, jika konfigurasi anda benar, maka seharusnya muncul tulisan sesuai dengan file index.html yang anda edit barusan:

Apache dapat menjalankan banyak situs sekaligus.Misalkan www.tavgreen.com atau www.myspace.com , semua situs ini dapat dijalankan dengan fasilitas virtual host. Untuk bagian ini, virtual host dijalankan dengan share IP Address. Jadi sebuah IP Address dapat menjalankan banyak situs sekaligus.
• Bukalah file “/etc/httpd/httpd.conf” kemudian editlah syntax berikut ini, hilangkan ‘tanda #’ agar vhosts nya enable

• Editlah file “/etc/httpd/extra/httpd-vhosts.conf” untuk menambahkan virtual host.
• Berikut ini adalah contoh file virtual host yang telah dimodifikasi.

Restart apache kemudian coba jalankan web di browser anda

DHCP-server

Objectives Tujuan
DHCD server is only needed if you have to distribute IP number to users within your local network. DHCD server hanya diperlukan jika Anda memiliki nomor IP untuk mendistribusikan kepada pengguna dalam jaringan lokal Anda.
It is recommended to use the default Slackware standard installation to handle this installation. Dianjurkan untuk menggunakan standar Slackware standar instalasi untuk instalasi ini.
Fine tune, konfigurasikan
The DHCP configuration file: Pada file konfigurasi DHCP:
# ISC DHCP-Server Configuration # ISC DHCP-Server Configuration
# /etc/dhcpd.conf # / Etc / dhcpd.conf
# #
default-lease-time 86400 ; # one day default-lease-time 86400; # satu hari
max-lease-time 604800 ; # one week max-lease-time 604800; # satu minggu
ddns-update-style ad-hoc ; DDNS-update-style ad-hoc;
ddns-updates on; DDNS di-update;
option ip-forwarding off; option ip-forwarding off;
option routers 192.168.2.1 ; # important when this corresponds to: 'gateway' option routers 192.168.2.1; # penting saat ini berkaitan dengan: 'gateway'
option subnet-mask 255.255.255.0 ; option subnet-mask 255.255.255.0;
ignore client-updates ; ignore client-updates;
option broadcast-address 192.168.2.255 ; option broadcast-address 192.168.2.255;
option domain-name "mydomain.com" ; option domain-name "mydomain.com";
option domain-name-servers 194.22.190.10 , 194.22.194.14; # important when this corresponds to: 'DNS Servers' option domain-name-servers 194.22.190.10, 194.22.194.14; # penting saat ini berkaitan dengan: 'DNS Server'
# #
# LAN # LAN
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 { subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 (
range 192.168.2.40 192.168.2.60; range 192.168.2.40 192.168.2.60;
} )
# DMZ # DMZ
subnet 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 { subnet 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 (
range 192.168.3.40 192.168.3.60; range 192.168.3.40 192.168.3.60;
} )
# #
# List an unused interface here # List an unused interface disini
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.128 { subnet 192.168.1.0netmask255.255.255.128 (
} )
Tests Tes
You can test the configuration by, first stop and then start it in debug mode. Anda dapat menguji konfigurasi oleh, pertama dan kemudian mulai berhenti dalam modus debug.
shell> killall dhcpd shell> killall dhcpd
shell> dhcpd -d & shell> dhcpd-d &
This forces it to run on the foreground and you can see the result when the DHCP server handout a static IP-address Ini memaksa untuk berjalan di depan dan Anda dapat melihat hasilnya bila DHCP server handout statis IP-address
Start at boot Mulai saat boot
Add in the local system initialization script /etc/rc.d/rc.local Tambahkan dalam sistem lokal initialization script / etc / rc.d / rc.local
sh ./rc.dhcpd start sh. / rc.dhcpd mulai
The script, /rc.dhcpd, it self looks like below: Script, / rc.dhcpd, itu sendiri terlihat seperti berikut:
#!/bin/sh #! / bin / sh
# #
# /etc/rc.d/rc.dhcpd # / Etc / rc.d / rc.dhcpd
# #
# Start/stop/restart the DHCP daemon. # Start / stop / restart daemon DHCP.
# #
# To make dhcpd start automatically at boot, make this # Untuk membuat dhcpd start secara otomatis ketika boot, membuat ini
# file executable: chmod 755 /etc/rc.d/rc.dhcpd # File executable: chmod 755 / etc / rc.d / rc.dhcpd
# #
############################################# #############################################
CONFIGFILE="/etc/dhcpd.conf" CONFIGFILE = "/ etc / dhcpd.conf"
LEASEFILE="/var/state/dhcp/dhcpd.leases" LEASEFILE = "/ var / state / dhcp / dhcpd.leases"
INTERFACES="eth1" Antarmuka = "eth1"
OPTIONS="-q" OPTIONS = "-q"
############################################# #############################################
dhcpd_start() { dhcpd_start () (
if [ -x /usr/sbin/dhcpd -a -r $CONFIGFILE ]; then if [-x / usr / sbin / dhcpd-a-r $ CONFIGFILE], kemudian
echo "Starting DHCPD..." echo "Starting dhcpd ..."
/usr/sbin/dhcpd -cf $CONFIGFILE -lf $LEASEFILE $OPTIONS $INTERFACES / usr / sbin / dhcpd-cf $ CONFIGFILE-lf LEASEFILE $ $ $ PILIHAN antarmuka
# /usr/sbin/dhcpd -q $INTERFACES # / Usr / sbin / dhcpd-q $ antarmuka
fi fi
} )
dhcpd_stop() { dhcpd_stop () (
killall dhcpd killall dhcpd
} )
dhcpd_restart() { dhcpd_restart () (
dhcpd_stop dhcpd_stop
sleep 2 2 tidur
dhcpd_start dhcpd_start
} )
case "$1" in case "$ 1" di
'start') 'mulai')
dhcpd_start ;; dhcpd_start;;
'stop') 'stop')
dhcpd_stop ;; dhcpd_stop;;
'restart') 'restart')
dhcpd_restart ;; dhcpd_restart;;
*) *)
echo "usage $0 start|stop|restart" ;; echo "usage $ 0 start | stop | restart";;
esac esac



Jika Anda sebagai administrator Lab. Komputer (dengan jumlah komputer 40), dan dilengkapi
dengan modem ADSL kecepatan 384kbbs/64kbbs , maka tanpa web-cache,, jumlah bandwith
yang diperlukan untuk berinternet ria adalah 40 x trafik data masing2 komputer.
Jika masing2 browser tiap komputer membuka www.yahoo.com, maka trafik data adalah 40 x 31

Squid merupakan proxy server populer di dunia. Banyak fungsi yang diemban oleh proxy server.
Salah satunya adalah sebagai web-cache.
Sebelum memulai, siapa yang akan menjalankan squid ? Tambahkan user dan group baru
bernama squid.
roor@komputer7:~# groupadd squid
Tambahkan user squid:
roor@komputer7:~# adduser squid
Ada 2 model penggunaan paket squid. Kompile dan install dari source. Atau

kompile lewat
SlackBuild.

Pertama2 buat direktory cache :

Buat direktory cache squid. (jika install dari paket SlackBUild)
roor@komputer7:~# mkdir /var/log/squid/cache
roor@komputer7:~# chown -hR squid:squid /var/log/squid/cache
Buat direktory cache squid (Jika Instal dari source )
roor@komputer7:~# mkdir /usr/local/squid/var/cache
roor@komputer7:~# chown -hR squid:squid /usr/local/squid/var/cache

From the Source :

…. Ambil squid versi terbaru :
http://www.squid-cache.org/Versions/v2/2.6/squid-2.6.STABLE14.tar.gz
Kopikan file tersebut di /usr/share/squid dan unpack source code tersebut.
roor@komputer7:~# tar -xvzf squid-2.6.STABLE14.tar.gz
masuk kedirektory squid dan lakukan konfigurasi
roor@komputer7:~#./configure
Lakukan Make
roor@komputer7:~# make
Install program hasil kompilasi.
roor@komputer7:~# make install
Edit awal konfig squid di /usr/local/squid/etc/squid.conf
cache_mem 256 MB
cache_dir ufs /usr/local/squid/var/cache 1000 16 256
acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
http_access allow our_networks

Sebagai root lakukan instruksi :
roor@komputer7:~# /usr/local/squid/sbin/squid -Z
Perintah diatas untuk membuat swap cache yang akan digunakan squid.
Sekarang Saatnya mencoba :
roor@komputer7:~# /usr/local/squid/sbin/squid -D
From SlackBuild :

….Jika Anda ingin mengkompile squid lewat script SlackBUild.
Ambil script Slackbuild squid versi terbaru :
http://slackbuilds.org/slackbuilds/12.0/network/squid.tar.gz
Unpack file squid.tar.gz pada direktory tertentu. (misal /usr/src/squid)
Abdul Rais Husain | ICT Center Majene3

Ambil source squid
http://www.squid-cache.org/Versions/v2/2.6/squid-2.6.STABLE14.tar.gz
Kopikan file source squid kedalam direktory slackbuild squid (yang baru Anda unpack).
Kemudian jalankan script squid.SlackBuild.
roor@komputer7:~# ./squid.SlackBuild
Setelah proses kompilasi dan pembentukan paket squid selesai, install squid. (Hasil slacbuild
diletakkan di /tmp)
masuk kedirektory /tmp dan lakukan instruksi :
roor@komputer7:~# installpkg squid-*.tgz
Oke ! Paket squid sudah terinstall
Edit awal konfig squid di /etc/squid/squid.conf
cache_mem 256 MB
cache_dir ufs /var/log/squid/cache 1000 16 256
acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
http_access allow our_networks
Sebagai root lakukan instruksi :
roor@komputer7:~# squid -z
Perintah diatas untuk membuat swap cache yang akan digunakan squid.

Sekarang Saatnya mencoba :

roor@komputer7:~# squid -D
Untuk selanjutnya untuk start squid, Anda dapat menggunakan rc.squid.
Ubah ke 755 permission rc.squid
roor@komputer7:~# chmod 755 /etc/rc.d/rc.squid
Pada waktu booting pertamakali, squid akan diaktifkan.

Blok Situs dan Keyword dengan ACL

Untuk membatasi akses terhadap suatu situs tertentu kadang diperlukan. Semisal di sekolah anda
ingin mem-blok beberapa situs porno dan keyword pencarian.
Pada tulisan ini dibahas mengenai blok terhadap beberapa alamat situs tertentu ataupun blok
pencarian di google dengan menggunakan keyword tertentu.
Disini akan dibahas blok suatu situs dengan menggunakan ACL dari squid.
Berikut ini adalah beberapa langkah-nya :

1. Buat sebuah file daftar alamat situs.

2. Tambahkan rule ACL di squid.conf

3. Restart squid anda, lalu coba lakukan test dari client

Jadi setelah mendapatkan IP, maka perlu melakukan setup DNS,jika melakukan setup koneksi jaringan menggunakan DHCP,Server DHCP akakn melakukan pada berkas.Jika perlu mengupdate daftar DNS server secara manual,maka harus mengedit /etc/resolv.con.pada baris kedua Direktif Search memberikan sebuah daftar dari nama domain agar diasumsikan sebuah permintaan DNS terjadi.Juga dapat menghubungi mesin hanya dengan bagian pertama dari FQDN( Fully Qualified Domain Name)

Sekarang sudah mempunyai DNS yang telah bekerja,apabila ingin melewati server DNS dan atau menambah isi DNS untuk sebuah mesin yangn telah tidak ada pada DNS.Maka Slackware mengikutkan/menyertakan berkas /etc/hosts yang telah berisi daftar nama DNS lokal dan alamat IP yang sesuai

Jadi setelah mendapatkan IP, maka perlu melakukan setup DNS,jika melakukan setup koneksi jaringan menggunakan DHCP,Server DHCP akakn melakukan pada berkas.Jika perlu mengupdate daftar DNS server secara manual,maka harus mengedit /etc/resolv.conf

Sekarang sudah mempunyai DNS yang telah bekerja,apabila ingin melewati server DNS dan atau menambah isi DNS untuk sebuah mesin yangn telah tidak ada pada DNS.Maka Slackware mengikutkan/menyertakan berkas /etc/hosts yang telah berisi daftar nama DNS lokal dan alamat IP yang sesuai.

  • Ketika kita telah menginstall slackware Pertama – tama kita download telebih dahulu squid nya

root@test:~#wget

http://www.squid-cache.org(banyak tempat situs yang lain untuk mendownload nya)

  • Setelah kita selesai mendownloadnya selanjutnya kita mengekstraknya

root@test:~# # tar -zxvf squid-2.4.STABLE6-src.tar.gz

  • setelah kita selesai mengextraknya selanjutnya kita tinggal menginstall

root@test:~#make
root@test:~#make install

  • setelah selesai menginstall kita harus membuat user

root@test:~#groupadd moelproxy
root@test:~#useradd squid -g moelproxy -d /home/moelproxy

root@test:~#chown -R squid:moelproxy /home/moelproxy

  • setelah membuat user ada beberapa file yang harus di perhatikan

DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/logs/cache.log
menjadi:
DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/cache.log
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/logs/access.log
menjadi:
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/log/squid/access.log
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/logs/store.log
menjadi:
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/store.log
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/logs/squid.pid
menjadi:
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/run/squid.pid
DEFAULT_SWAP_DIR = $(localstatedir)/cache
menjadi:
DEFAULT_SWAP_DIR = /cache
DEFAULT_ICON_DIR = $(sysconfdir)/icons
menjadi:
DEFAULT_ICON_DIR = $(libexecdir)/iconsroot@test:~#chown -R squid:moelproxy /home/moelproxy

  • setelah membuat user ada beberapa file yang harus di perhatikan

DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/logs/cache.log
menjadi:
DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/cache.log
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/logs/access.log
menjadi:
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/log/squid/access.log
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/logs/store.log
menjadi:
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/store.log
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/logs/squid.pid
menjadi:
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/run/squid.pid
DEFAULT_SWAP_DIR = $(localstatedir)/cache
menjadi:
DEFAULT_SWAP_DIR = /cache
DEFAULT_ICON_DIR = $(sysconfdir)/icons
menjadi:
DEFAULT_ICON_DIR = $(libexecdir)/icons

  • setelah membuat user ada beberapa file yang harus di perhatikan

DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/logs/cache.log
menjadi:
DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/cache.log
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/logs/access.log
menjadi:
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/log/squid/access.log
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/logs/store.log
menjadi:
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/store.log
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/logs/squid.pid
menjadi:
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/run/squid.pid
DEFAULT_SWAP_DIR = $(localstatedir)/cache
menjadi:
DEFAULT_SWAP_DIR = /cache
DEFAULT_ICON_DIR = $(sysconfdir)/icons
menjadi:
DEFAULT_ICON_DIR = $(libexecdir)/iconsroot@test:~#chown -R squid:moelproxy /home/moelproxy

  • setelah membuat user ada beberapa file yang harus di perhatikan

DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/logs/cache.log
menjadi:
DEFAULT_CACHE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/cache.log
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/logs/access.log

menjadi:
DEFAULT_ACCESS_LOG = $(localstatedir)/log/squid/access.log
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/logs/store.log
menjadi:
DEFAULT_STORE_LOG = $(localstatedir)/log/squid/store.log
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/logs/squid.pid
menjadi:
DEFAULT_PID_FILE = $(localstatedir)/run/squid.pid
DEFAULT_SWAP_DIR = $(localstatedir)/cache
menjadi:
DEFAULT_SWAP_DIR = /cache
DEFAULT_ICON_DIR = $(sysconfdir)/icons
menjadi:
DEFAULT_ICON_DIR = $(libexecdir)/iconsroot@test:~#chown -R squid:moelproxy /home/moelproxy

;;